WELCOME TO MY BLOG

Semua ini adalah proses belajar...
Penuh kekurangan...
Semoga bermanfaat...

Rabu, 17 Februari 2010

Stres

Stres menurut Hans Selye adalah suatu respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Dengan kata lain stes dapat digunakan untuk menunjukkan suatu perubahan fisk yang luas yang disebabkan oleh berbagai faktor psikologis atau faktor fisik atau faktor keduanya. Menurut Lazarus (1976) stress adalah suatu keadaan psikologis individu tersebut dihadapkan pada situasi internal dan eksternal. Sedangkan menurut Korchin (1976), keadaan stres muncul apabila keadaan tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang. Prawitasari (1989) mengatakan bahwa stres tidak hanya kondisi yang menekan seseorang atau keadaan fisik atau keadaan psikologis seseorang maupun reaksiya terhadap stes tadi, akan tetapi stres adalah keterkaitan antar ketiganya. Sementara Dr. Hans Selye mengatakan bahwa stres adalah respon umum terhadap adanya tuntutan pada tubuh. Tuntutan tersebut adalah keharusan untuk menyesuaikan diri, dan karenanya keseimbangan tubuh terganggu.
Stres yang dibiarkan dapat menimbulkan penyakit fisik, dikarenakan lemah dan rendahnya daya tahan tubuh. Hal-hal yang dapat memicu timbulnya stres diantaranya rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita, dan rasa takut. Stres dapat diatasi dengan konsultasi kepada psikiater atau beristirahat.
Manusia tetap membutuhkan stres untuk hidup normal. Stres sebagai tantangan dalam hidup, karena tanpa itu manusia akan berhenti atau tidak melakukan sesuatu. Permsalahannya adalah seberapa besar kita memerlukan stres tersebut.
Menurut Dr. Hans Selye, sejalan dengan meningkatnya stres, maka meningkat pula kinerja manusia sampai pada titik tertentu. Pada saat ini, kita tidak menganggap diri kita dalam keadaan bersemangat, bergairah, atau penuh dorongan. Namun, lewat titik tersebut, stres yang semakin bertambah akan membuat kinerja kita menurun dan mengurangi kemampuan untuk mengatasinya. Sebagian besar dari kita mempunyai ”Dareah Aman” (Comfort Zone) yang membuat kita merasa nyaman dan berfungsi baik. Apabila kita melampaui daerah nyaman tersebut, maka timbul rasa lelah yang merupakan tanda untuk mengurangi tingkat stres kita. Jika hal itu tidak dilakukan, maka kita menjadi kehabisan tenaga, sakit, dan akhirnya jatuh (breakdown).

Tanda-tanda Stres
Gejala Fisik
Tubuh merasa lelah, mudah lupa, nyeri kepala, otot-otot pada leher, bahu, dan punggung bawah tegang, jantung berdebar-debar, dada nyeri, sasak pendek, gangguan lambung dan pencernaan, mual, gemetar, tangan dan kaki merasa dingin, wajah terasa panas, berkeringat, mudah kena flu, dan menstruasi tidak teratur.

Gejala Mental
Berkurangnya daya ingat, sulit berkonsentrasi, mudah ragu, kehilangan selera humor, dan pikiran sumpek atau kosong/sering melamun.

Gejala Emosi
Depresi, cemas dalam berbagai situasi, mudah putus asa dan marah, takut yang berlebihan, frustasi, tiba-tiba menangis, rendah diri, fobia, mengurung diri dari sosialisasi dengan orang lain, merasa lemah, dan tiba-tiba berhenti dari hobinya.

Gejala Perilaku
Gelisah, mondar-mandir, sering gigit kuku, menggerak-gerakkan anggota badan atau jari, pola makan berubah, gemar merokok dan minum minuman keras, mudah menangis, berteriak, mengumpat, dan memecahkan atau melempar barang.

10 Racun Psikologi dan Penawarnya
1. Menghindar dan lari
Penawar : Hadapi realita
2. Ketakutan
Penawar : Keberanian
3. Egois
Penawar : bersikap dermawan
4. Stagnasi
Penawar : ambisi dan cita-cita
5. Rasa rendah diri
Penawar : Percaya diri
6. Narsis
Penawar : rendah hati
7. Mengasihani diri sendiri (menarik perhatian, murung, menghujam diri, dan merasa dirinya paling malang)
Penawar : Sublimasi (berperilaku hidup mandiri)
8. Sikap bermalas-malasan
Penawar : etos kerja
9. Sikap tidak toleran
Penawar : kontrol diri
10. Kebencian
Penawar : cinta kasih

Sumber : Sumartha, Abdurrahman Oka. 2009. Obat Stres tanpa Dokter. Jakarta, Surya Media